Sistem dan
Komponen Sistem Informasi di perusahaan
Suatu sistem
merupakan satu kesatuan komponen yang saling terhubung satu dengan yang lain
dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat
tujuan (O’Brien dan Marakas 2009). Selanjutnya Sutopo (2007),
mengatakan bahwa sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana
dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa .
Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Dalam
persaingan bisnis saat ini, penerapan sistem informasi di suatu perusahaan
merupakan telah menjadi keharusan karena hal ini menjadi salah satu cara dalam
memenangkan persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi sebagai
sumberdaya yang harus dikelola dengan tepat, sehingga tercipta suatu sistem
terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional,
manajemen dan fungsi penentu pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Penerapan
sistem informasi baru juga akan mengalami masalah yang jika tidak diselesaikan
akan menimbulkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pemberdayaan sumber daya
potensial. Oleh karena itu, sebelum melakukan upaya pengembangan dan
implementasi, harus dilakukan proses konsiderasi secara multidimensi terhadap
berbagai variabel yang mungkin berpengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem
baru.
Sistem informasi
untuk manajemen level paling atas harus memiliki fokus eksternal dan
berorientasi pada masa depan. Oleh sebab itu sistem informasi perencanaan harus
dikaitkan dengan keperluan manajemen atas artinya bahwa mereka harus
dikembangkan lebih bebas (tidak berkaitan) dari sistem pemrosesan transaksi dan
sistem pengendalian operasi. Syarat utama dari perancang sistem perencanaan
pada manajerial atas adalah pengetahuan tentang proses manajemen dan
perencanaan pada level manajer senior dan memiliki pengetahuan tentang sistem
informasi dan perancangannya.
Perancang sistem
level paling bawah harus memiliki keterampilan teknis sistem informasi yang
kuat dalam pengetahuan tentang kegiatan operasinya. Pada level manajemen tengah
perancangan sistem sangat dipengaruhi baik oleh sistem informasi atas maupun
sistem pengendalian dari bawah. Sistem informasi perencanaan yang dirancang
untuk manajemen atas harus dapat diperluas ke bawah guna memberikan uraian
informasi perencanaan kepada level manajemen tengah, yang lebih jauh diuraikan
untuk memberikan informasi perencanaan yang diperlukan oleh manajer level
terbawah. Sistem informasi level terbawah yang banyak berurusan dengan
informasi internal tentang masa lalu dan masa kini, harus mampu memberikan
ringkasan informasi untuk melayani keperluan manajemen dalam rangka
pengendalian kegiatan manajemen. Pada manajemen tengah, informasi pengendalian
kemudian lebih jauh digunakan untuk melayani keperluan informasi manajemen atas
guna pelaksanaan evaluasi keseluruhan dan peninjauan kembali atas kegiatan
operasinya. Pada level manajemen atas, informasi dari luar sangat berharga bagi
pelaksanaan evaluasi keseluruhan dan peninjauan kembali atas kegiatan
operasinya.
Sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang
terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, komponen
kontrol, dan komponen jaringan. Semua komponen tersebut saling berinteraksi
satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen
input
Input mewakili data
yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen
dasar.
2. Komponen
model
Komponen ini terdiri
dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen
output
Hasil dari sistem
informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen
teknologi
Teknologi merupakan
“tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan
keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen
hardware
Hardware berperan
penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang
berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan
sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari
sistem informasi.
6. Komponen
software
Software berfungsi
sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil
dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen
basis data
Basis data (database)
merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang
lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
8. Komponen
kontrol
Banyak hal yang dapat
merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak
efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang
dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat
diatasi.
9. Komponen
Jaringan
Untuk menghubungkan
komputer-komputer perangkat keras dalam sebuah kesatuan diperlukan media untuk
menghubungi antara hardware dan software sistem informasi yang digunakan di
suatu perusahaan. Komponen jaringan terdiri dari hardware dan software
jaringan. Hardware komponen jaringan berupa kartu penghubung jaringan (Network
Interface Card), media penghubung jaringan, HUB (konsentrator), repeater,
bridge, dan router. Komponen software jaringan berupa sistem operasi jaringan,
network adapter drive, dan protokol jaringan.
Karakteristik Sitem Informasi
untuk keunggulan bersaing
Untuk dapat memiliki
keunggulan bersaing, organisasi harus mampu mengelola perilaku-perilaku dan
hasil-hasil kinerja dari seluruh karyawan. Untuk itu, diperlukan Sistem Manajemen Kinerja
sebagai sarana yang penting dalam mengelola kinerja karyawan.
Sistem Manajemen Kinerja merupakan sistem manajemen di mana
organisasi memastikan bahwa aktivitas-aktivitas karyawan dan keluarannya sama
dengan sasaran-sasaran organisasi. Sistem manajemen kinerja ini merupakan inti
untuk mencapai keunggulan bersaing.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing
yakni:
·
Strategi
Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan
barang dan jasa,
atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing
memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
·
Strategi
Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus
pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam
segmen pasar yang unik/niche market.
·
Strategi
Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini
dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini
juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk
dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
·
Strategi
Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk
menghasilkan barang dan
jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk
dan jasa baru, atau mengintegrasikan
ke dalam produk dan jasa terkait.
·
Strategi
Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan
"perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian
distribusi antara pelaku
usaha dengan mitra dagangnya.
Sistem informasi saat ini sangatlah penting, karena
Kompetisi merupakan
karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami
dan sehat adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar,
oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif
yang signifikan pada berbagai
bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.
Daftar Pustaka
1. Putri,
erna, 2015. http://ernaparj.blogspot.co.id/2015/06/sistem-informasi-sebagai-keunggulan.html,
(8 september 2017)
2. Cognoscenti Consulting Group, https://id.linkedin.com/pulse/sistem-manajemen-kinerja-untuk-mencapai-keunggulan-consulting-group, (4 Juni 2015)
3. Simanjuntak, Mangatas. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA SUATU PERUSAHAAN, [http://mangatas48e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/11/22/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-keberhasilan-dan-kegagalan-penerapan/], (22 november 2013 )
4.
Alfanur,
Dimas. 2011. Information System in Global Business Today. [http://dimas-al-feb10.web.unair.ac.id] Diakses Tanggal 18 November
2013 16.08 WIB
5.
Ariefiani
R. 2010. Faktor penentu kesuksesan dan kegagalan pengembangan sistem
informasi di suatu perusahaan. [http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id]
Diakses Tanggal 18 November 2013 16.11 WIB
6.
Gunton.
1993. A Dictionary of Information
System & Computer Science. McGraw-Hill: New
York.
7.
Kudang B.
Seminar dan Solahudin, MS. 2010. Pemahaman
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi. FATETA. IPB : Bogor
8.
Leitch, R.
A. 2004. The Chiropractic Theories: A
Textbook of Scientific Research. Lippincott Williams and Wilkins:
New Jersey.
9.
Murdaningsih
A. 2009. Analisis Pengaruh Partisipasi
pemakai terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi dalam Pengembangan Sistem
Informasi dengan Dukungan Manajemen Puncak, Komunikasi Pemakai-Pengembang,
Kompleksitas Sistem, Kompleksitas Tugas, pengaruh Pemakai sebagai Variabel
Pemoderasi [skripsi]. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi,
Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
10.
O’Brien
& Marakas. 2011. Management
Information System Tenth Edition. c.Graw- Hill Companies: New York.
11.
Sutanta,
Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen.
Graha Ilmu: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar